Poin-Poin Beriman Kepada Allah Yang Terkandung Di Dalam QS. Hud Ayat 6 Bagian Kedua

dewan fatwa indonesia

🌐 WAG Dirosah Islamiyah

Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad


▪🗓 SELASA
| 29 Rajab 1441 H
| 24 Maret 2020 M

 🎙 Oleh : Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
 📗 Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah

🔈 Audio ke-37
📖  Poin-Poin Beriman Kepada Allah Yang Terkandung Di Dalam QS. Hud Ayat 6 Bagian Kedua
DOWNLOAD

~•~•~•~•~

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وَأَصْحَابِهِ  ومن وَالَاه

Anggota grup whatsapp Dirosah Islamiyyah, yang semoga dimuliakan oleh Allah.

Kita lanjutkan pembahasan Kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh Fadhilatul Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullahu Ta’ala.

Masih kita pada pasal Beriman Kepada Allah.

Kemudian setelahnya Allah Subhanahu wa Ta'ala mengatakan,

وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا

"Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala Dialah yang mengetahui (مُسْتَقـرَّهَا), (مُسْتَقـرَّهَا) artinya adalah tempat yang langgeng. Tempat yang lama dia tempati.

وَمُسْتَوْدَعَهَا

"Maksudnya adalah tempat yang sementara.”

Sebagian menafsirkan bahwasanya (مُسْتَقـرَّهَا) di sini adalah akhirat, karena inilah tempat dia kembali, dan itulah tempat yang langgeng bagi dia. Dan mengartikan bahwasanya:

 مُسْتَوْدَعَ

Di sini adalah dunia. Tempat tinggal dia di dunia itu di mana. Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala Dia Maha Mengetahui tempat kembalinya manusia.

Apakah dia di dalam surga selamanya atau dia di dalam neraka. Maka ini di bawah ilmu Allah, disebutkan dalam hadits,

ما مِنكُم مِن نَفْسٍ إلَّا وَقَدْ عُلِمَ مَنْزِلُهَا مِنَ الجَنَّةِ وَالنَّارِ
"Tidak ada sebuah jiwa di antara kalian kecuali sudah diketahui tempat tinggalnya, apakah di dalam surga ataukah di dalam neraka”. [HR Muslim 2647]

Sebelum mereka diciptakan, sebelum mereka hidup sudah Allah ketahui siapa saja yang akan masuk ke dalam surga dan siapa di antara mereka yang akan masuk di dalam neraka.

Dan di dalam sebuah hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam ketika mengabarkan tentang malaikat yang diutus untuk menulis takdir bagi janin, maka di antaranya yang ditulis adalah شَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ

وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ،

Yang ditulis apakah dia termasuk orang yang celaka, termasuk penduduk neraka atau termasuk orang yang berbahagia, termasuk orang yang di dalam surga.

Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala Maha Mengetahui yang demikian.

Dan apakah setelah kita mengetahui bahwasanya surga dan neraka sudah ditentukan oleh Allah, kemudian kita tidak beramal sholeh? Jawabannya bukan demikian.

Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam pernah ditanya oleh para sahabat yang mereka adalah orang yang paling mulia, mereka adalah contoh bagi kita semuanya. Para sahabat ketika mendengar kabar dari Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam bahwasanya masing-masing dari manusia sudah ditentukan surga dan nerakanya. Maka ini mereka mengatakan,

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلاَ نَتَّكِلُ؟

"Ya Rasulullah apakah kami tidak berserah diri saja.”

Kalau memang sudah semuanya ditentukan neraka dan surga kenapa kita tidak pasrah saja.

فِيمَا الْعَمَلُ

"Untuk apa kita beramal.”

Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam mengatakan dengan jawaban yang singkat dan dengannya insya Allah akan hilang seluruh syubhat yang ada dalam masalah ini, beliau mengatakan,

اعْمَلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَه

"Hendaklah kalian beramal, yaitu beramal sholehlah, maka masing-masing dari kalian akan dimudahkan terhadap apa yang dia diciptakan untuknya.”

Jadi orang yang sudah ditentukan oleh Allah masuk dalam surga akan dimudahkan untuk beramal sholeh, maka beramal sholehlah kalian.

Ini menunjukan bahwasanya kita beriman dengan takdir dan semuanya sudah ditulis oleh Allah.

Dan di waktu yang sama kita diperintahkan untuk beramal sholeh, dan kelak orang yang akan masuk ke dalam surga akan dimudahkan untuk melakukan amalan-amalan penduduk surga, yaitu amal sholeh dan beriman

وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا

“Allah mengetahui tempat kembali manusia.”

وَمُسْتَوْدَعَهَا

"Dan Allah mengetahui tempat tinggal mereka sementara di dunia.”

Maka ini menunjukan tentang ilmu Allah yang sangat luas, yang sangat sempurna, sehingga perkara-perkara yang terjadi di masa yang akan datang dan ini adalah ghaib, Allah Subhanahu wa Ta'ala Maha Mengetahui-Nya.

Kemudian setelahnya Allah Subhanahu wa Ta'ala mengatakan,

كُلٌّ فِي كِتَبٍ مُبِينٍ

Masing-masing semuanya itu ada di dalam kitab yang jelas dan yang dimaksud adalah Lauhul Mahfudz. Di situlah ditulis segala sesuatu, termasuk rezeki manusia, termasuk di situ itu apakah seseorang masuk ke dalam surga ataukah neraka. Dan apa yang terjadi di dunia ini dia bertempat tinggal di tempat yang mana.

Maka semuanya itu ditulis oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam Al-Lauhul Mahfudz.

Dan ini menunjukkan keimanan kita segala sesuatu sudah ditulis oleh Allah dan mungkin tentang masalah ditulisnya takdir akan lebih leluasa ketika kita sampai pada pembahasan rukun iman yang ke enam yaitu beriman dengan takdir Allah Azza wa Jalla.

Demikian yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, dan Insya Allah kita lanjutkan pada sesi berikutnya.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله واصحبه  وسلم

════ ❁✿❁ ════

Post a Comment

0 Comments