wag dirosah fatwa

🌐 WAG Dirosah Islamiyah

Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad

▪🗓 KAMIS
| 03 Rajab 1441 H
| 27 Februari 2020 M

🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
📗 Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah

🔈 Audio ke-19
📖  Beriman Kepada Allah - Beriman Kepada Asma & Sifat Allah Subhanahu wa Ta'ala
DOWNLOAD

~•~•~•~•~


بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وَأَصْحَابِهِ  ومن وَالَاه


Anggota grup whatsapp Dirosah Islamiyyah, yang semoga dimuliakan oleh Allah.

Kita lanjutkan pembahasan Kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh Fadhilatul Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah ta'ala.

Masih kita pada pasal Beriman kepada Allah.

Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu Ta’ala:

و نؤ من بأسمائه وصفاته، أي بأنه له الأسماء الحسنى والصفات الكاملة العليا

Yang ketiga adalah beriman dengan nama Allah dan juga dengan sifatnya. Rububiyyah, Uluhiyyah, kemudian beriman dengan nama dan juga sifat Allah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam Al-Quran dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam di dalam Sunnahnya, telah mengabarkan nama dan juga tentang sifat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dengannya kita mengenal Allah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala mengabarkan di dalam Al Quran bahwasanya Allah adalah Al-GhAfur, Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Halim, Al-Alim, Al-Mutakabbir, Al-Qudus, dan masing-masing dari nama tadi mengandung minimal satu sifat.

Dengannya kita bisa mengenal Allah Subhanahu wa Ta'ala dan  di dalam Al-Quran dan juga As Sunnah juga disebutkan tentang sebagian dari sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala, di antaranya bahwasanya:

Allah Subhanahu wa Ta'ala Dia lah yang beristiwa'.
Dialah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang turun pada sepertiga malam yang terakhir.
Dialah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang memiliki dua tangan.
Dialah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang memiliki wajah.

Maka harus kita beriman dengan nama dan juga sifat Allah semuanya tadi. Harus kita percaya, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala, ucapannya adalah ucapan yang paling benar.

  وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلا

"Dan tidak ada ucapan yang lebih benar daripada ucapan Allah".[QS An-Nisa: 122]

Dan ucapan Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah ucapan yang paling fasih, ucapan yang paling mengungkapkan makna yang benar.

Maka ini menunjukkan tentang kewajiban kita untuk membenarkan setiap kabar yang datang dari Allah Subhanhu wa Ta'ala. Karena firman Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah yang paling benar. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala Dialah yang paling fasih, paling benar dan tidak ada kedustaan di dalamnya. Dan dia adalah ucapan yang paling fasih yang paling mengungkapkan kenyataan, sesuai dengan kenyataan.

Dan ucapan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam juga demikian. Di antara ucapan manusia, maka ucapan Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam adalah  yang paling benar.

Beliau Shallallahu alaihi wa Sallam disifati sebagai seorang Al 'Amin dan beliau adalah:

الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ

"Orang yang jujur dan orang yang dijujuri.”

Artinya jibril datang membawa wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dan jujur kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa Sallam.

نَزَلَ بِهِ ٱلرُّوحُ ٱلْأَمِينُ

“Datang, turun dengannya Ruhul Amin”.  [QS Asy-Syu’ara: 193]

 Yaitu malaikat Jibril menyampaikan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Dan ucapan beliau adalah ucapan yang paling fasih, sehingga tidak ada alasan bagi seseorang untuk tidak menerima kabar dari Allah dan juga Rasul-Nya. Harus kita imani nama dan juga sifat Allah tadi.

Dan harus kita imani bahwasanya nama dan juga sifat Allah tidak sama dengan hakekat dari nama dan juga sifat makhluk. Tidak boleh kita serupakan sifat Allah dengan sifat makhluk.

 لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ

"Tidak ada yang serupa dengan Allah". [QS Asy-Syura: 11]

Tidak ada yang serupa baik dalam Rububiyyah-Nya, dalam Uluhiyyah-Nya dan juga di dalam nama dan juga sifat Allah Subhanahu wa Ta'ala

Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala mengatakan,

وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌ

"Dan tidak ada yang sebanding dengan Allah." [QS Al-Ikhlas: 4]

Dan Allah mengatakan,

هَلْ تَعْلَمُ لَهُۥ سَمِيًّا

"Apakah engkau mengetahui sesuatu yang sebanding dengan Allah.” [QS Maryam: 65]

Ini adalah istifham ingkari. Pertanyaan yang maksudnya adalah pengingkaran. Tidak ada yang serupa dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Jadi kita menetapkan nama dan juga sifat Allah, bukan berarti kita menyerupakan Allah dengan makhluk.

Tapi kita sebagai seorang muslim berdasarkan ayat ini,

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ

"Tidak ada yang serupa dengan Allah.” [QS Asy-Syura: 11]

Berarti kita tetapkan nama dan juga sifat Allah dan bersamaan dengan itu kita yakini bahwasanya sifat Allah tersebut tidak sama dengan sifat makhluk.

Sifat Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah sesuai dengan keagungan-Nya. Adapun sifat makhluk maka sesuai dengan kekurangannya.

Beliau mengatakan,

أي بأنه له الأسماء الحسنى والصفات الكاملة العليا

Yaitu kita meyakini bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala Dia memiliki nama-nama yang الحسنى

Sebagaimana firman Allah,

  وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ

"Dan bagi Allah nama-nama yang husna.” [QS  Al-A’raf: 180]

Kata حُسْنَ kalau diterjemahkan ke dalam bahasa kita adalah yang paling indah. Ta’nits dari ahsan nama Allah yang paling indah, yang paling baik. Paling baik apanya? Paling baik dari sisi lafadznya, maka lafadz- lafadz yang ada pada Asmaul Husna ini adalah lafadz-lafadz yang paling indah.

Demikian pula makna yang terkandung di dalamnya. Karena nama-nama tersebut mengandung makna yang paling indah. Makna yang paling sempurna. Sifat yang paling sempurna.

Allah Subhanahu wa Ta'ala Dialah Al Alim, Yang Maha, Yang Paling Mengetahui. Allah Subhanahu wa Ta'ala, Dialah Ar Rahman yang Paling Menyayangi. Maka seluruh sifat Allah adalah sifat-sifat kesempurnaan yang mencapai puncaknya.

Tidak ada yang lebih sempurna dibanding sifat-sifat Allah Subhanahu wa Ta'ala.

و الصفات الكاملة العليا

Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala memiliki sifat-sifat yang sempurna, yang Maha Tinggi.

Allah Subhanahu wa Ta'ala mengatakan,

وَلِلَّهِ ٱلْمَثَلُ ٱلْأَعْلَىٰ ۚ الْمَثَلُ الْأَعْلَى

"Dan Bagi Allah الْمَثَلُ الْأَعْلَى.” [QS An-Nahl: 60]

Yang dimaksud المثل di sini adalah sifat. Yaitu bagi Allah sifat yang paling tinggi, karena datang kalimat مَّثَلُ di dalam Al-Quran dan maknanya adalah sifat, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla;

مَّثَلُ ٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى وُعِدَ ٱلْمُتَّقُونَ فِيهَآ أَنْهَـٰرٌ

"Sifat dari surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa, di dalamnya ada sungai sungai.” [QS Muhammad: 15]

Dan Allah menyebutkan, ada sungai di dalam surga yang terbuat dari air, ada yang terbuat dari susu, ada yang terbuat dari madu. Menunjukkan bahwasanya  مَّثَلُ  di dalam bahasa arab maknanya terkadang adalah sifat.

وَلِلَّهِ الْمَثَلُ الْأَعْلَى

"Dan bagi Allah sifat yang Maha Tinggi.” [QS An-Nahl: 60 ]

Maka sifat Allah Subhanahu wa Ta'ala semuanya adalah sempurna dan mencapai puncaknya. Tidak ada di antara sifat Allah yang merupakan sifat kekurangan.

Demikian yang bisa kita sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Dan insya Allah  kita bertemu kembali pada pertemuan selanjutnya pada waktu dan keadaan yang lebih baik.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

════ ❁✿❁ ════