Muqoddimah - Penulis Kitab Syaikh Muhammad Bin Sholih Al Utsaimin Bag 05


wag dirosah islamiah download

🌐 WAG Dirosah Islamiyah

Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad

▪🗓 KAMIS
| 26 Jumādā Al-Akhir 1441 H
| 20 Februari 2020 M

🎙 Oleh : Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
📗 Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah

🔈 Audio ke-14
📖  Muqoddimah Penulis Kitab Syaikh Muhammad Bin Sholih Al Utsaimin Bag 05
DOWNLOAD

~•~•~•~•~

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و صحبه أجمعين ومن والاه

Anggota grup whatsapp Dirosah Islamiyyah, yang semoga dimuliakan oleh Allah.

Kita lanjutkan pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh Fadhilatul Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullahu Ta'ala.

Masih kita pada pasal Muqodimah, berkata Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullahu Ta'ala,

أما بعد: فإن الله تعالى أرسل رسوله محمدا ﷺ بالهدى ودين الحق رحمة للعالمين وقدوة للعاملين وحجة علىى العباد أجمعين

Adapun setelah itu kata Syaikh, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengutus Rasul-Nya Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa Sallam dengan petunjuk dan juga agama yang benar.

Sebagaimana firman Allah:

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ

"Dialah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mengutus Nabi-Nya, mengutus Rasul-Nya dengan petunjuk dan juga agama yang benar.” [QS Al-Fath: 28]

Sebagian ada yang mengatakan, mengutus Nabi-Nya dengan petunjuk, maksudnya adalah dengan ilmu, dengan pencerahan, dengan petunjuk yaitu dengan ilmu.

وَدِينِ الْحَقِّ

Mengutus Nabi Shallallhau ‘alayhi wa Sallam dengan agama yang benar, maksudnya adalah dengan amalan, ilmu disertai dengan amalan. Itulah yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam. Bukan ilmu saja kemudian tidak diamalkan dan bukan hanya sekedar beramal tetapi tanpa ilmu. Yang beliau bawa dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, ilmu dan juga amalan.

رَحْمَةً لِلْعالَمِينَ

Allah mengutus nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa Sallam adalah sebagai rahmat dan juga sebagai kasih sayang bagi seluruh alam. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَمَآ أَرْسَلْناكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعالَمِينَ

"Dan tidaklah kami mengutus dirimu wahai Muhammad kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.” [QS  Al-Anbiya: 107]

Baik alam jin maupun alam manusia. Dan ini menunjukkan bahwasanya beliau Shallallahu 'alayhi wa Sallam diutus untuk manusia dan juga jin. Dan seluruh manusia bukan hanya sebagian kaum, atau untuk orang arab saja, tapi untuk seluruh manusia, seluruh manusia masuk di dalam kalimat لِلْعالَمِينَ

وقدوة للعاملين

Dan beliau adalah contoh bagi orang-orang yang mau beramal, sebagai أسوة, sebagai contoh. Allah Subhanahu wa Ta'ala mengatakan:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

"Sungguh bagi kalian di dalam diri Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam ada contoh yang baik.” [QS  Al-Ahzab: 21]

Maka orang yang ingin beramal harus mengikuti beliau, mau beramal sholeh lihat apakah beliau melakukan atau tidak? Kalau beliau melakukan, beliau menyunnahkan maka silahkan, karena inilah yang diterima. Kalau beliau tidak lakukan maka jangan kita melakukan. Karena beliau adalah  قدوة لِلْعالَمِينَ, contoh bagi orang-orang yang ingin beramal. Orang yang beramal tapi tidak mencontoh beliau tertolak amalannya:

مَنْ عملان أعملان ليس أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

"Barangsiapa yang mengamalkan sebuah amalan tidak ada contohnya dari kami maka amalan tersebut tertolak.” (HR Bukhari 2697 dan Muslim 1718)

وحجة علىى لعباد أجمعين

Dan beliau adalah الحجة bagi hamba-hamba semuanya. Diutusnya para Rasul alaihimus salam ini adalah الحجة atas manusia, supaya tidak ada alasan bagi mereka untuk mengatakan, “Ya, Allah kami tidak mengetahui, ya Allah kami tidak mengetahui hal ini”.

Allah Subhanahu wa Ta'ala mengatakan:

رُّسُلًۭا مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى ٱللَّهِ حُجَّةٌۢ بَعْدَ ٱلرُّسُلِ

[QS An-Nisa: 165]

Para Rasul yang mereka diutus oleh Allah sebagai:
 مُّبَشِّرِينَ memberikan kabar gembira,
وَمُنذِرِينَ memberikan peringatan, mengajarkan kepada manusia, mendakwahi manusia.
مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ memberikan kabar gembira dan juga memberikan peringatan. Supaya apa? Supaya tidak ada الحجة bagi manusia atas Allah.

Sehingga beralasan, “Saya tidak tahu, karena tidak ada yang memberitahu.”, tidak! Allah sudah mengutus para Rasul.

Termasuk di antaranya adalah Rasulullah Shalahu ‘alayhi wa Sallam, dan beliau sebagai  الحجة atas manusia, ini adalah untuk seluruh manusia.

Adapun para Nabi sebelumnya adalah الحجة untuk kaumnya, supaya tidak ada alasan bagi kaumnya untuk ingkar, untuk bermaksiat kepada Allah, untuk mendustakan Allah, untuk melakukan kesyirikan.

Adapun Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam ini adalah:

الحجة علىى الخلق أجمعين

Beliau adalah الحجة untuk seluruh manusia semuanya, jin dan manusia dan ini akan disebutkan bagaimana keumuman kerasulan beliau untuk seluruh manusia.

قُلْ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا

"Wahai manusia sesungguhnya aku adalah Rasul bagi kalian semuanyanya.” [QS Al-A’raf: 158]

Dan Allah mengatakan:
وَأَرْسَلْنَـٰكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا

Dan Kami telah mengutusmu dirimu wahai Muhammad, untuk manusia, رَسُولًا sebagai seorang Rasulullah. [ QS An-Nisa: 79]

بين به وبما أنزل عليه من الكتاب والحكمة كل مافيه صلاح العباد واستقامة أحوالهم في دينهم ودنياهم من العقائد الصحيحة والأعمال القويمة والأخلاق الفاضلة والآداب العالية فترك ﷺ أمته على المحجة البيضاء ليلها كنهارها لايزيغ عنها إلاهالك

Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan dengan beliau (yaitu dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alayhi wa Sallam) dan dengan apa yang Allah turunkan kepada beliau berupa Al-Quran dan juga Al-Hikmah, yang dimaksud Al-Hikmah di sini adalah sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam.

Allah Subhanahu wa Ta'ala mengatakan,

هُوَ ٱلَّذِى بَعَثَ فِى ٱلْأُمِّيِّـۧنَ رَسُولًۭا مِّنْهُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَـٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَـٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ

[QS Al-Jumu’ah: 2]

Mengajarkan kepada mereka Al- Kitab dan juga Al-Hikmah. Yang dimaksud dengan Al-Hikmah adalah hadits Nabi, kenapa dinamakan dengan Al-Hikmah?

Karena hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam isinya adalah hikmah, yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya. Kalau seseorang ingin menempatkan sesuatu pada tempatnya, ingin menjadi orang yang bijaksana maka hendaklah dia kembali pada hadits, kembali pada Al-Quran. Al Quran juga disifati Allah dengan  hikmah:

وَٱلْقُرْءَانِ ٱلْحَكِيمِ

"Dan demi Al-Quran yang bijaksana.” [QS Yasin: 2]

Tidak ada jalan untuk menjadi orang yang bijaksana kecuali dengan kembali kepada Al-Quran dan sunnah yang telah disifati dengan hikmah.

Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan dengan melalui Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam dan juga melalui apa yang Allah turunkan kepadanya berupa Al-Quran juga hikmah.

كل مافيه صلاح العباد

Seluruh apa yang di dalamnya ada kebaikan bagi  para hamba, maslahat bagi mereka, kebahagiaan bagi mereka maka Allah sudah jelaskan. Dimana dijelaskan ? baik di dalam Al-Quran maupun di dalam hadits, semuanya. Jadi kalau ingin baik keadaan kita. Harus  kita kembali kepada Al-Quran dan hadits.

واستقامة أحوالهم

Dan lurusnya keadaan mereka di dalam urusan agama mereka maupun dalam urusan dunia mereka.

إِنَّ هَـٰذَا ٱلْقُرْءَانَ يَهْدِى لِلَّتِى هِىَ أَقْوَمُ

“Quran ini menunjukkan kepada yang paling lurus yang paling baik (baik dalam masalah agama maupun dalam masalah dunia)”. [QS Al-Isra: 9]

Maka seluruh kebaikan yang diharapkan oleh seorang makhluk ada di dalam Al-Quran dan juga hadits.

Kalau ingin memperbaiki keadaan manusia di dalam agama mereka, maupun di dalam dunia mereka, maka tidak ada jalan lain kecuali dengan kembali kepada Al-Quran dan hadits.

من العقائد الصحيحة

Baik berupa aqidah-aqidah yang benar, ada di dalam Al-Quran dan hadits.

والأعمال القويمة

Dan amalan-amalan yang lurus, ibadah-ibadah yang diridhoi Allah ada dalam Al-Quran dan hadits.

و الأخلاق الفاضلة

Dan juga akhlak-akhlak yang mulia. Tersenyum di hadapan saudara, menghormati tetangga, menghormati tamu.

والآداب العالية،

Dan juga adab-adab yang tinggi. Adab kepada orang tua, adab kepada guru, adab ketika bermajelis ilmu. Maka semuanya ada di dalam Al-Quran dan hadits.

Diterangkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam,

فترك ﷺ أمته على المحجة البيضاء

Maka beliau Shallallahu alaihi wa Sallam meninggalkan umatnya di atas sesuatu yang putih, di atas sesuatu yang terang, tidak ada kegelapan di dalamnya

ليلها كنهارها

Sampai terangnya malamnya itu, seperti siang. Jelas!

لايزيغ عنها إلا هالك

Tidak menyimpang dari apa yang sudah beliau tinggalkan, kecuali orang yang binasa.

Ingin selamat Al-Quran dan hadits. Kalau tidak maka dia akan binasa, dan di dalam Al-Quran Allah Subhanahu wa Ta'ala mengatakan,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ

"Pada hari ini Aku telah sempurnakan untuk kalian agama kalian" [QS Al-Maidah: 3]

Jadi agama kita sudah sempurna, sudah dijelaskan semuanya yang kita perlukan di dalam agama kita, baik dalam masalah aqidah, ibadah, akhlak, adab semuanya sudah di sampaikan.

Dan Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam mengatakan,

مَا بَقِيَ شَيْءٌ يُقَرِبُ مِنَ الْجَنَّة وَيُبَاعِدُ عَنِ النَّارِ إلَّا وَقَدْ بُيِنَ لَكُمْ

"Tidak ada sesuatu yang mendekatkan kalian kepada surga dan menjauhkan kalian dari neraka kecuali sudah diterangkan untuk kalian." [Dikeluarkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Kabir (1647) dan Ash-Shaghir (1/268), Ahmad dalam Al-Musnad (5/153-162) baris pertama darinya]

Jadi tidak ada yang harus kita tambah dari agama ini, semuanya sudah sempurna disampaikan oleh Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam

Demikian yang bisa kita sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Dan in syaa Allah kita bertemu kembali pada pertemuan selanjutnya pada waktu dan keadaan yang lebih baik.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

════ ❁✿❁ ════

Post a Comment

0 Comments